Ada Lagu Ciptaan Jebolan 'K-Pop Star 3' di Album Baru IU, Siapa?

Add Comment

Menjelang comeback, IU memanjakan fansnya dengan meluncurkan single pre-rilis berjudul "Through the Night" pada 24 Maret 2017. Tak cukup dengan itu, 7 April mendatang ia juga bakal kembali mengeluarkan lagu pre-rilis.

Di lagu pre-rilis mendatang, IU menggandeng Hyukoh untuk berkolaborasi. Namun ternyata, itu bukan satu-satunya karya di mana IU menggaet musisi lain terlibat dalam album barunya.

IU belakangan dikabarkan mengajak kontestan ajang "K-Pop Star 3", Sam Kim yang ikut menciptakan sebuah lagu untuknya. Tetapi sayang, Sam Kim hanya menuliskan lagu dan IU sendirilah yang membawakannya.

Kendati demikian, fans sudah sangat antusias menunggu album baru IU. Ditambah keterlibatan Sam Kim, fans memuji keduanya sebagai musisi penuh talenta yang bersatu dalam lagu.

"Bakat bertemu bakat. Sam Kim musisi yang keren, aku senang dia bekerja sama dengan IU," kata salah seorang fans. "Sam Kim dan Hyukoh, album IU sudah terdengar sangat luar biasa meskipun belum rilis," ujar fans yang lain.

Sementara itu, album keempat IU nanti akan dirilis tanggal 21 April 2017. Penasaran bukan?

Kembali Syuting 'Infinity Challenge', Park Bo Gum Jadi Tamu Spesial?

Add Comment

Linkfo.id 23 Maret lalu, Park Bo Gum terlihat sedang asyik syuting "Infinity Challenge" bersama Yoo Jae Seok cs di Pyeongchang. Kini, Bo Gum akan kembali syuting "Infinity Challenge" untuk kedua kalinya.

Kabar ini pun telah dikonfirmasi oleh agensi Bo Gum, Selasa (28/3). "Park Bo Gum akan kembali melakukan proses syuting untuk acara 'Infinity Challenge'. Bo Gum direncanakan mulai syuting pada 30 Maret mendatang," ungkap Blossom Entertainment.

Agensi juga tidak tahu tema syuting 'Infinity Challenge' bersama Bo Gum nantinya. Banyak orang yang memprediksi bahwa syuting kedua ini masih tentang episode Olimpiade Pyeongchang. Hal ini karena letak lokasi syuting Bo Gum bersama "Infinity Challenge" sebelumnya.

Episode terbaru "Infinity Challenge" yang menampilkan Bo Gum akan tayang sekitar akhir Maret atau awal April. Fans Bo Gum pasti sudah tak sabar menunggu penampilan aktor kesayangannya ini di "Infinity Challenge".

Kemelut Antara Transportasi Konvensional dan Online, Siapa Yang Benar?

Add Comment
Berita gelombang aksi penolakan transportasi online semakin menyebar, boikot sampai mogok mangkal terjadi di wilayah yang terserang perluasan transportasi, UBER, GO-jek, Grab, adalah media transportasi online yang sering mendapat penolakan, mulai dari jakarta, bogor, bali, malang semua angkutan menolak transportasi online, dengan dalih menurunnya jumlah penumpang, lantas siapa yang benar? mengapa transportasi online disalahkan?



Mari kita mengulas sedikit saja tentang transportasi online, mungkin pertanyaan anda kenapa gojek bisa sebesar itu, apalagi Uber Dan Grab? padahal lebih dulu angkutan konvensional? perlu di ketahui Go-jek Belum lama ini, perusahaan penyedia transportasi online Go-Jek mendapat suntikan dana $550 juta atau setara Rp7 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS) dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat KKR & Co. dan Warbug Pincus. Siapa sangka, investasi perusahaan asing tersebut membuat Go-Jek kini lebih bernilai daripada perusahaan transportasi konvensional?



Masuknya modal besar membuat perusahaan transportasi berbasis teknologi ini lebih bernilai daripada perusahaan transportasi konvensional besar yang sejak lama beroperasi di Indonesia, seperti maskapai Garuda Indonesia, dan operator taksi Blue Bird, yang sebenarnya memiliki aset bernilai tinggi. dan di kabarkan melebihi Garuda Indonesia? hal seperi inilah yang membuat kecemburuan di kalangan angkutan umum.

Pada dasarnya cara kerja Gojek ini adalah mempermudah cara memesan layanan seperti ojek, antar makanan dan layanan-layanan lainnya melalui aplikasi android/iOS dengan informasi tarif yang sudah diinformasikan sebelumnya

Pemerintah pun turut andil dalam menerapkan kebijakan, tapi apakah dengan menerapkan tarif atas dan bawah akan mampu meredam para supir angkutan yang marah karena penumpangnya mulai sepi?

Namun yang perlu di garis bawahi, model bisnis aplikasi seperti Go-Jek, ini hanya mempertemukan pemilik kendaraan dan user atau penumpang. pada dasarnya kalau mereka terlebih dulu merangkul para angkutan umum, mungkin aksi demo seperti itu tidak akan terjadi.

salah satu startup di malang bernama Tabook, adalah salah satu startup yang menerapkan model bisnis yang berbeda, tabook adalah startup yang bergerak dalam bidang travel, layaknya traveloka mereka terlebih dahulu merangkul para agen kendaraan umum untuk di jadikan bagian dari aplikasi secara struktural.

Jadi menurut kalian sistem manakah yang baik untuk di terapkan di indonesia? tulis pendapatmu di komentar!!

7 Tips Agar Sukses Pemasaran Produk Copywriting Untuk Newbie (Affiliate Marketing)

Add Comment
Affiliate Marketing adalah suatu sistem pemasaran dengan menggunakan internet, dimana si pembuat produk memberikan komisi kepada affiliate (makelar) jika berhasil mengajak seseorang untuk beli produknya. Kalau kita menjual produk secara offline namanya reseller



ada banyak keuntungan jika Anda memutuskan menjadi seorang affiliate marketer,
diantaranya:
1. Tidak perlu buat produk sendiri
2. Tidak perlu stok barang
3. Tidak perlu packing-packing kirim orderan
4. Tidak perlu customer support, karena vendor sudah siapkan
5. Tidak perlu karyawan
6. Tidak perlu modal
7. Bisa dikerjakan sambilan / sampingan
8. Bisa dikerjakan dimana saja
9. Bisa hasilkan earning (penghasilan) tak terbatas
10. Dan masih banyak lagi

Jika anda masih baru di dunia affiliate, tips berikut ini sangat bermanfaat untuk anda

7 Tips Agar Sukses Pemasaran Produk Copywriting Untuk Newbie (Affiliate Marketing)

1. Pelajari Product Knowledge secara Mendalam

Berusaha untuk hanya menjual -sekali lagi: HANYA MENJUAL- produk yang benar-benar kalian yakini itu punya value dan benefit lebih dibandingkan produk lainnya yang biasa-biasa saja. kalian tentu tidak akan asal jual produk bukan? Karena ini soal "energi" jualan yang akan menentukan hasil penjualan. Tak hanya itu, ini pun terkait dengan reputasi. Kalau produknya jelek, reputasi penjual pun bisa ikut-ikutan ancur. Karenanya, pastikan jual produk yang benar benar bagus. Dan setelah kalian yakini itu bagus, pelajari product knowledgenya secara mendalam. Apa uniknya produk ini? Apa manfaat spesifik dari produk ini? Apa bedanya produk ini dengan produk lainnya yang sejenis? Siapa yang butuh produk ini? dan seterusnya.
Intinya, kita harus pahami "apa sebenarnya produk yang ingin kita jual". Sampah, atau Berlian? Murahan, atau Bernilai? Jelek, atau Bagus? dan sejenisnya.

2.  Petakan Kekuatan dan Kelemahan Diri Sendiri.


Sebelum memulainya kalian harus yakini apa yang menjadi kekuatan kalian ataupun kelemahan kalian, setelah kalian mengetahuinya maka kalian akan tahu apa saja senjata yang akan kalian gunakan untuk menghadapi persaingan dengan affiliate lainnya, karena ini menentukan kesuksesan kalian

3. Analisa Kekuatan dan Kelemahan Kompetitor (Affiliate Lain). 

Satu hal yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang, sebelum kalian bertanding dalam kontes affiliate, Kalian harus selalu mencatat nama-nama pemain affiliate lainnya yang juga turut ikut mempromosikan produk tersebut. Minimal akan kalian catat 10 pesaing yang berpotensi terberat. kalian pelajari cara promosinya dengan cara "kepoin" akun facebooknya dan subscribe emailnya. Apa yang kurang dari mereka, dan catat. Dan jadikan itu sebagai celah dan senjata saat berpromosi nanti. Mungkin seringkali kalian akan berpromosi disaat orang lain tidak promosi. Dan tidak berpromosi disaat orang lain promosi. Semua dilakukan setelah kalian mengetahui kekuatan dan kelemahan affiliate lain. Ini yang mungkin tidak dilakukan oleh affiliate lain pada umumnya, karena biasanya mereka hanya berpikir tentang diri sendiri. Tak jarang, yang menurutnya salesnya udah gede, padahal baru secuil, karena ternyata yang lain ada yang lebih gede dari dia.

4. Pasang Target yang Tinggi

Semakin tinggi target kalian maka akan tergerak hati kalian untuk mencapainya, tentukan target yang akan kalian capai, hitung juga berapa yang kalian dapat apabila target kalian tercapai, karena ini menentukan langkah kalian selanjutnya

Kuncinya: ngotot terhadap target, fleksibel terhadap strategi. 

5.  Miliki Alasan yang Kuat

Sebelum memulai menerima affiliate kalian harus memiliki alasan yang kuat untuk memasarkannya, 

"apa keuntungan Saya jika Saya mencapat target penjualan yang sudah Saya tetapkan di atas....". ? tentunya komisi yang banyak beserta bonus yang mungkin kalian inginkan, semakin banyak komisi dan bonus yang ditawarkan akan menjadi alasan kalian untuk melakukannya



6. Persiapkan Penawaran yang Sulit Ditolak


Disini kita akan bahas soal, "Kenapa Saya harus beli dari Anda, bukan affiliate lain?" Maka kita harus membuat strategi dan menyusun penawaran yang sulit ditolak. Banyak orang hanya mengandalkan BONUS, sehingga akhirnya yang terjadi adalah perang bonus. Dan bonus yang diberikan pun mirip-mirip: kalau nggak bonus ebook, bonus tools, atau bonus apapun itu yang nilainya tinggi tapi HPP nya rendah, bahan nggak ada. Maka kalian harus berpikir berbeda dari mereka...

7.Kontrol Konversi Harian

Seberapa banyak target yang kalian dapatkan dalam satu hari, seminggu atau sebulan, buat peta grafiknya dan lihat apa yang kurang dari pemasaran kalian, Intinya, kalian harus memastikan angka closing harian kalian mendekatkan kalian pada target yang sudah ditetapkan di awal. Kalau di tengah jalan angka closingnya terlalu rendah, kalian harus buru-buru mengubah strategi agar targetnya bisa tercapai

Sumber: E-book Sukses affiliate untuk newbie
Oleh: Dewa Eka Prayoga 
Diedit Seperlunya Oleh Admin Linkfo.id 

Nokia's 3310 phone has been relaunched nearly 17 years after its debut.

Add Comment
Nokia's 3310 phone has been relaunched nearly 17 years after its debut.



Many consider the original handset iconic because of its popularity and sturdiness. More than 126 million were produced before it was phased out in 2005.

The revamped version will be sold under licence by the Finnish start-up HMD Global, which also unveiled several Nokia-branded Android smartphones.

One expert said it was a "fantastic way" to relaunch Nokia's phone brand.

"The 3310 was the first mass-market mobile and there's a massive amount of nostalgia and affection for it," commented Ben Wood from the technology consultancy CCS Insight.

"If HMD had just announced three Android devices they would have barely got a couple of column inches in the press.

"So, the 3310 is a very clever move and we expect it will sell in significant volumes."
Image copyright Nokia
Image caption The original Nokia 3310 handsets had a reputation for standing up to damage

The announcement was made ahead of the start of the Mobile World Congress tech show in Barcelona. LG, Huawei and Lenovo are among others to have unveiled new devices.

Nokia no longer makes phones itself, but manufactures telecoms equipment, Ozo virtual reality cameras, and health kit under the Withings brand.
Long life

The new 3310 qualifies as a "feature phone" rather than a smartphone as it only provides limited internet facilities.

It relies on 2.5G connectivity - which has slower data speeds than 3G or 4G - and is powered by the S30+ operating system, which allows web browsing but has a much smaller range of apps than Android or iOS. Its single camera is also restricted to two megapixels.
Image caption The new 3310 weighs 79.6g (0.18lb) and has a 2.4in (6cm) display

However, its advantage over more powerful handsets is its battery life. HMD says the colour-screened phone has up to a month's standby time and delivers more than 22 hours of talk time.

It also comes with the modern version of the classic game Snake preinstalled.

Its launch price is €49 ($51,75; £41.51).

"It's almost like a digital detox or a holiday phone," HMD's chief executive Arto Nummela told the BBC.

"If you want to switch off to an extent but you still need to have a [mobile] lifeline, it's a brilliant solution.

"Why wouldn't you buy this like candy? If you see this hanging on the shelf at the checkout in a [see-through] package, then you'd just buy it as an accessory."

HMD also confirmed the Nokia 6 Android smartphone would be released worldwide following its China debut in January.
Image copyright Nokia
Image caption Nokia has also created a new high-end smartphone, the Nokia 6

The device has a 16 megapixel rear camera, a 5.5in (14cm) 1080p "full definition" screen and includes the Google Assistant helper - the search engine's rival to Apple's Siri.

It is priced as a mid-tier device at €229, alongside a glossy black special edition that costs €299.

In addition, the firm showed off smaller, lower-range Nokia 5 and Nokia 3 models.

Taiwan's Foxconn will manufacture the phones, which may offset concerns that networks might have about HMD's capacity to deliver.

"Foxconn - with its experience working with Apple and Samsung - is certainly the standout device manufacturer," commented Tim Coulling from the tech research firm Canalys.

"It's ability to help HMD go from small to large scale will be a critical factor in their partnership.

"It also means if HMD wants to locate manufacturing in different regions to take advantage of pockets of demand, that's something Foxconn will allow them to achieve."
Image copyright Nokia
Image caption HMD announced three new Nokia smartphones - and an updated version of an old classic

However, another market watcher said HMD's success was far from guaranteed.

"Resurrecting one of Nokia's feature phone bestsellers seems like a good beachhead to attack the smartphone market.

"But another part of Nokia's heritage was its high-end devices.

"What HMD needs next is a higher-end [Android smartphone] that is different, and that's always a problem with Android: how do you differentiate?



"Nokia's brand will get them so far - especially in emerging markets - but trying to push into the high-end versus Apple, Samsung or even Huawei will be tough."
Analysis: Rory Cellan-Jones, Technology correspondent
Image caption Arto Nummela wants HMD Global to become one of the world's leading smartphone companies

There is no doubt what the headlines will be from the HMD Global Nokia event here in Barcelona - and they won't be about a new range of slick Android smartphones.

Yes, the reboot of the Nokia 3310 is fun - and perhaps there is a huge audience for a return to a time when all you could do with a phone was make calls and play Snake.

But make no mistake, if this piece of nostalgia is the future of the Nokia brand then it is doomed. And of course the smart team at HMD Global know that.

They haven't built partnerships with Foxconn, Google and hundreds of operators around the world on the promise of a return to the 2G past.
Media captionWATCH: The challenge in making Nokia phones bestsellers again

It is phones like the Nokia 6 - apparently already selling well in China - which are key to any hopes of making the Finnish brand a force to be reckoned with again. But of course yet another slab of metal and glass running Android was never going to excite the analysts and journalists tired of overblown launches where the words "awesome" and "revolutionary" are thrown around like confetti.

Hence the decision to remind us of Nokia's glorious past, where everyone seemed to have a phone with that familiar ringtone and nobody was asking to borrow a charger to get them through the day. A stroke of marketing genius then - but a risky strategy.

If the phone-buying public one now sees Nokia as a retro brand rather one which has been reinvigorated for the 4 and 5G future, then HMD may come to regret its 3310 gimmick.

Powered by Blogger.