Karakteristik Perusahaan Startup Yang Bisa memonopoli Pasar Di Masa Depan


Di sekitar tahun 2013, saat twitter melakukan IPO, Twitter memiliki valuasi (market cap : harga saham x jumlah saham beredar) 24 billion usd, dalam kondisi tidak profitable.

Bandingkan dengan New York Times di saat yang sama memiliki valuasi (market cap) 2 billion, dengan profit 133 miliar USD.

Kenapa Twitter yang tidak profitable bisa punya harga yang lebih mahal daripada New York Times yang profitable ?

Peter Thiel dalam bukunya Zero to One mendefinisikan “A great business” adalah kemampuan menghasilkan cash flow di masa depan, investor mengharapkan Twitter untuk mendapatkan profit monopoli untuk 10 tahun ke depan, sedangkan monopoli dari koran/media konvensional telah berakhir.

Seperti apa karakter dari perusahaan dengan cash flow yang baik dan besar di masa depan menurut Peter Thiel ? Setiap monopoli memiliki keunikan masing-masing, tetapi merekap ada umumnya memiliki kesamaan kombinasi karakteristik ini : proprietary technology / technology yang sulit ditiru (kalau bisa dipatenkan lebih baik), network effect, economies of scale,  dan branding.

Hal ini bukanlah daftar checkbox dalam membangun bisnis, tidak ada shortcut untuk menuju monopoli, tetapi menganalisa bisnis Anda berdasarkan karakteristik berikut ini bisa membantu Anda berpikir bagaimana membuatnya bisa bertahan lama.



1. Proprietary Technology (Technology khusus)

Proprietary technology adalah keuntungan yang sangat substansial karena membuat produk Anda sulit sekali atau tidak mungkin ditiru. Misalnya algoritma pencarian Google yang lebih baik daripada orang lain. Teknologi yang membuat waktu loading sebuah halaman yang begitu cepat, autocompletion yang akurat adalah elemen-elemen “defensibility” dari produk search Google yang sulit ditiru search engine lain di awal 2000. Aturan utama dari produk teknologi adalah harus 10x lebih baik daripada produk subtitutenya di beberapa aspek – untuk membangunnya menjadi monopolistic.

Apabila kurang dari 10x lipat maka bisa disebut “marginal improvement” dan akan sulit untuk mencapai monopoli atau sulit untuk dijual ke customer. Cara paling jelas untuk menghasilkan improvement 10x adalah menciptakan sesuatu yang baru. Jika Anda membangun sesuatu yang valuable dan belum pernah ada sebelumnya, kenaikan valuenya secara teoritis adalah tidak terbatas. Misalnya, obat yang menghilangkan kebutuhan untuk tidur, obat mengatasi kebotakan dengan cepat akan mendukung monopoli. Atau Anda bisa secara radikal mengimprove solusi yang sudah ada.

Atau Anda bisa mengimprove solusi yang sudah ada : ketika Anda bisa memberikan 10x lebih baik, maka Anda akan keluar dari kompetisi. Misalnya ketika Amazon pertama kali launch, mereka mengklain sebagai “toko buku terbesar di dunia”, tidak seperti toko buku fisik yang punya keterbatasan stok fisik, Amazon tidak perlu menyimpan inventori, Amazon hanya merequest judul dari suppliernya ketika customer membuat order.


2. Network Effects

Network effects adalah sebuah situasi di mana produk akan menjadi semakin berguna apabila semakin banyak yang menggunakannya.

Baca Juga : Memahami network effect lebih dalam lewat pemaparan Andressen Horrowitz

Jika teman Anda banyak yang menggunakan Facebook, maka akan masuk akal jika Anda menggunakan Facebook. Network effect bisa jadi sangat powerful, tetapi Anda tidak akan mendapatkannya jika produk Anda tidak valuable untuk user-user awal yang menggunakan platform Anda, walaupun jumlahnya tidak besar.

Facebook dimulai dengan mahasiswa Harvard, Zuckerberg tidak bermaksud mengconnect semua manusia di bumi, itulah kenapa bisnis network effect jarang dimulai oleh seorang bertipe MBA karena market awalnya sangat kecil bahkan tidak  terlihat sebagai opportunity bisnis.


3. Skala ekonomi

Skala ekonomi dari monopoli akan semakin kuat dengan bisnisnya yang semakin besar. Biaya tetap (fixed cost) dari membuat produk (programmer, manajemen dan ruang kantor) akan semakin tersebar di kuantitas produk yang besar. Startup yang memproduksi software bisa menikmati skala ekonomi yang drastis karena biaya marginal untuk memproduksi copy software mendekati nol. Kebanyakan bisnis hanya mendapatkan advantage terbatas di saat mereka tumbuh besar, service bisnis seperti Yoga misalnya, hanya bisa melayani jumlah customer tertentu. Anda bisa menghire lebih banyak instruktur dan ekspand ke lebih banyak lokasi tetapi marginnya hanya secukupnya dan tidak akan pernah mencapai point di mana sebuah group kecil dengan talenta khusus bisa memberikan value ke jutaan orang/klien yang berbeda seperti halnya programmer.

Startup yang baik sebaiknya memiliki great scale yang dibangun dari hari pertama.


4. Branding

Perusahaan yang mampu membentuk monopoli biasanya brandnya akan terbentuk dengan sendirinya. Membangun brand yang kuat juga jalan yang bagus untuk mengklaim monopoly.

Apple : penampakan yang attractive, material yang dipilih dengan hati-hati, minimalist desain Apple Store, kontrol yang ketat terhadap customer experience, positioning harga sebagai pembuat barang premium, juka personal kharisma Steve Jobs, semuanya berkontribusi terhadap persepsi produk Apple.

Tetapi hal-hal di atas yang “membuat permukaan mengkilap” tidak akan berjalan tanpa subtansi teknologinya. Apple memiliki technology yang kompleks baik hardware dan software. Memulai dari brand ketimbang dari subtansi adalah hal yang berbahaya, lihat saja Marissa Mayer yang mencoba membuat Yahoo cool lagi dengan merubah logo, mengakuisisi hot startups seperti Tumblr, tetapi pertanyaan besarnya apa product yang sebenarnya dibangun Yahoo ? Ketika Jobs kembali ke Apple ia tidak membuat Apple tempat yang cool untuk bekerja, ia mematikan beberapa lini produk untuk fokus membuat 10x improvement. Tidak ada tech company yang dibangun dari branding saja.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Powered by Blogger.